Senin, 12 Maret 2012

Dosa Meninggalkan Shalat 5 Waktu Lebih Besar Dari Dosa Berzina dan Dosa Besar Lainnya

Mengaku Islam di KTP Namun Meninggalkan Shalat 5 Waktu.

Inilah keadaan kaum muslimin saat ini, sungguh memprihatinkan. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah perkara yang amat penting. Bahkan shalat merupakan rukun Islam, salah satu penegak bangunan Islam. Tanpa shalat bagaimana mungkin bangunan Islam bisa tegak. Namun, itulah realita yang tidak bisa dipungkuri dalam umat ini. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang-orang bahkan kerabat kita sendiri yang meninggalkan salah satu rukun Islam ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya shalat sekali sehari, hanya shalat maghrib saja. Ada pula mungkin yang shalat hanya sehari seminggu yaitu melaksanakan shalat Jum’at saja, selain hari itu tidak pernah melaksanakan shalat. Ada pula yang lebih parah lagi dalam setahun hanya dua kali baru melaksanakan shalat yaitu shalat Idul Fithri dan Idul Adha. Bahkan di beberapa tempat, memang mereka mengaku beragama Islam karena di KTP-nya saja ditulis beragama Islam dan begitu juga dalam akad nikah juga mengaku beragama Islam. Namun, kesehariannya jika kita tilik ternyata tidak ada satu shalat pun dikerjakan. Lebih parah lagi di suatu desa banyak yang tidak menghadiri shalat Jum’at. Bahkan di desa tersebut tidak dilaksanakan shalat Jum’at sama sekali, padahal mereka yang berada di sana mengaku beragama Islam.

Juga dapat kita saksikan lagi di rumah-rumah sakit, betapa banyak orang yang dalam keadaan sakit –padahal dia masih mampu melaksanakan shalat dengan duduk, berbaring, atau dengan isyarat- meninggalkan rukun Islam yang mulia ini. Begitu pula kita dapat menyaksikan di kendaraan umum semacam di bus atau kereta, ketika kita melakukan safar (perjalanan jauh), betapa banyak orang di kendaraan tersebut hanya tidur dan guyon saja, sudah masuk waktu shalat, namun tidak ada satu pun yang beranjak mengambil air wudhu atau bertayamum. Waktu shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya, dia memang masih di kendaraan tadi, tetapi tidak ada satu pun shalat dilaksanakan. Terakhir, begitu pula kita sering saksikan sebagian orang sering meninggalkan shalat shubuh karena selalu bangun kesiangan. Sudah termasuk kebiasaannya bangun jam 6 pagi, lalu bergegas mandi dan berangkat kuliah atau ke tempat kerja, sedangkan shalat shubuh, dia tinggalkan begitu saja.

Memang sungguh prihatin dengan keadaan umat saat ini. Kebanyakan orang mengaku beragama Islam di KTP, namun seringsekali meninggalkan shalat. Mereka semangat dengan hal-hal duniawi, dengan mengais rizki siang dan malam. Namun mereka tidak pernah bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan dengan melaksanakan shalat. Padahal yang namanya syukur adalah seseorang memanfaatkan nikmat Allah untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.
Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat kali ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.

Shalat adalah Perkara yang Pertama Kali akan Dihisab

Shalat merupakan perkara yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba sebelum amal yang lainnya. Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ 

فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ 

عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Masyobih no. 1330)

Para Ulama Sepakat Bahwa Meninggalkan Shalat Termasuk Dosa Besar yang Lebih Besar dari Dosa Besar Lainnya

Seorang ulama besar, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dalam kitabnya Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, mengatakan,

”Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (artinya mereka sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”

Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir (pembahasan dosa-dosa besar), hal. 25, Ibnu Hazm berkata,

“Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”

Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, hal. 26-27, juga mengatakan,

“Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).”

Leaving Sin Prayer five times Bigger than the Great Sin Sin adultery and Others.
This is the current condition of the Muslims, was apprehensive. We all know that prayer is a very important matter. Even prayer is a pillar of Islam, one of the enforcers of Islamic buildings. Without prayer how can Islam be building up. However, that reality can not dipungkuri in this race. When we looked around us, there are people even our own relatives who left one of the pillars. Perhaps among them, there are only pray once a day, only the maghrib prayer alone. There is also possible that only one day a week prayer that perform the Friday prayers alone, but that day never prayed. Some are even worse in the new year is only two times the prayers prayed Eid ul-Fitr and Eid al-Adha. Even in some places, indeed they claim to be Muslims because of his identity card just written a Muslim and so is the marriage ceremony as well as Muslim. However, if we look at daily life there was no one praying was done. Even worse in a village many who did not attend Friday prayers. Even in the villages are not implemented the Friday prayers at all, but there are those who claim to be Muslims.

Also can we see again in the hospitals, how many people are in pain, but he was still able to perform the prayer while sitting, lying, or by gesture, leaving this noble pillars of Islam. Similarly, we can see the kind of public transportation on the bus or train, when we do Safar (journey), how many people in the vehicle is only to sleep and only slightly joking, have entered the time of prayer, but no one ever went ablutions or bertayamum. Time of noon prayer, Asr, Maghrib and Isha, he was still in the vehicle before, but none of the prayers performed. Finally, as well as we often see some people are leaving the morning prayer as always wake up late. Has included his habit to get up at 6 am, then hurried shower and go to college or to work, while the morning prayer, he left just like that.

It is truly concerned about the current state of race. Most people claim to be Muslims in KTP, but seringsekali prayer. Their spirit with earthly things, with day and night to earn a good luck. But they were never grateful for the blessings God has given to praying. Though gratitude is a person whose name is Allah's favors to take advantage of obedience to Him. 
Therefore, in this short article we will raise the discussion of the law to leave the prayer. May Allah make it easy and the Source of strength to everyone who reads this article.

Prayer is the First Cases will be judged

Prayer is the first case will be judged from a servant before another charity. From Abu Hurairah, he heard the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,

"إن أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله صلاته فإن صلحت فقد أفلح وأنجح وإن فسدت فقد خاب وخسر فإن انتقص من 

فريضته شيء قال الرب تبارك 

وتعالى: انظروا هل لعبدي من تطوع? فيكمل بها ما انتقص من الفريضة ثم يكون سائر عمله على ذلك ". وفي رواية: "ثم الزكاة 

مثل ذلك ثم تؤخذ الأعمال حسب 

ذلك".

"Verily, the first servant of charity will be judged on the Day of Resurrection is prayer. If prayer is good, he'll have good luck and safety. If the prayer is broken, he will regret and loss. If there are less than the obligatory prayers, Allah Tabaroka wa Ta'ala says, 'See if a slave has a practice of praying sunnah?' Then the sunnah prayers will be less perfect obligatory prayer. So did other good deeds like that. "
In another history, "then zakat will (calculated) like that. Then the other deeds will be judged as such. "(Abu Daud. Hadith is said by Sheikh Al Albani shohih in Misykatul Masyobih no. 1330)

Scholars Agree That Leaving Prayers Including the Great Sin Sin Greater Than Other Large

A great scholar, Ibn Qayyim Al Jauziyah, in his book Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, p. 7, says,

"The Muslims are not disputing the opinion (that they agree) that leave the compulsory prayer (praying five times) intentionally is a great sin, and sin the greatest sin is greater than kill, seize property of others, adultery, stealing, and drinking. People who leave will receive the punishment and wrath of God and a disgrace in this world and hereafter. "
Quoted by the Al-Adh Dzahabi Kaba'ir (discussion of major sins), p. 25, Ibn Hazm said,

"There is no sin after most of the ugliness of sin rather than leave the prayer until the time out and killing a believer without a justifiable reason."

The Al-Adh Dzahabi Kaba'ir, p. 26-27, also said,

"People who pray to the exit time mengakhirkan including who commit major sins. And that leaves a whole prayer is a prayer-it-is considered as one who committed adultery and stealing. Because leaving prayer or escape from it including a great sin. Therefore, people are leaving it up to many times including the perpetrators of grave sin until he repent. Those who abandon prayers, including the losers, injuries and property including the mujrim (a sin).

Keep istiqamah.
Salam mannered .. 
twitter: sultonik 
Wassalamualaikum warohmatulloh wabarokatuh
"ARS {Akmal Rizky Sultonik}
for the pearl of Islam .